Minggu, 07 November 2010

POHON SUKMA

POHON SUKMA
Belahan Jiwa …
Di penghujung senja
Ada setitik asa padamu
Jadilah Pohon Sukma
Akarmu kokoh tak tergoyah
Batangmu kuat menyangga
Bungamu mengharumkan dunia
Buahmu menyegarkan raga


Belahan Jiwa…
Untuk arungi samodra
Untuk cemerlang dunia
Aku kan selalu siap
Menjadi sandaran
Dalam setiap duka dan asa

By. Noer Zulfa
(noerzulfa@yahoo.com)

S EN D I R I

sendiri
terpuruk dengan banyaknya asa
bangun tanpa ada rasa di jiwa
bayang kosong yang kau lihat di sana
bercermin akan sebuah karya
terkucil dari banyaknya cinta

sobatku,
jangan kau biarkan diri berselimut lara
bangun, bangkitlah wahai engkau di sana!!!!
jiwamu indah nan elok mempesona
kibarkan hati yang penuh makna
jauhkan rasa dari sesal itu
kembalilah menata jalan indahmu
melangkah pasti untuk Tuhan semata
janganlah ragu akan inginmu
sambutlah Ia untuk merangkainya

Dia akan memberimu cahaya
sinar yang engkau butuh, saat terjatuh
jalan yang engkau cari, 
saat terjauh sobatku^^,

By : Niken Prawesthi

O B O R

Kutemukan obor ini di ujung Bengawan, 
Ia memang obor walau nyalanya sebatas lilin. 
Tetapi kehangatannya dapat aku rasakan.
Menghilang. entah, tlah 300 detik kehangatan itu hadir.
Kutemukan kembali ia.
Telah terang benerang. Nyala lincah bola bekel. 

Sinarnya menyebar hingga gumpalan tirai-tirai gelap bubar.
Beruntung aku, ia tidak menyambar dan membakar. 
ia tetap saja seperti nyala lilin dulu kala. 
Ia tidak menyakiti walau kudekati, ku amati, ku teliti. 
Kehangatannya terus menggoda.
Rumahku gelap. Aku tak tergoda membawanya. Untuk menerangi.

Aku hanya menikmati kehangatannya
untuk mengusir hawa dingin
Aku hanya menikmati lincah lidah apinya
Untuk menghiburku dari bayang gelap masa lalu
Masa lalu yang selalu membungkam semangat dan gairahku
membuat darah membeku pikiran kelu
hati tak menentu tujuan tak terburu

Obor.....
Sampai kapan nyalamu
berapa banyak minyakmu
berapa besar pertahananmu dari deru angin pilu

Obor.....
Di ruang gelap ini
Ada banyak pencuri
Ada banyak peminta
Ada banyak pemaksa

Kusenandungkan Suluk  Pangkur Kerinduan
Kangen pasuryan paduka,
Kanjeng Nabi kang angon,
Langit lan bumi,
Kuthaning berkah lan ngilmu,
Indah tan kinaya ngopa,
Kekasihing Gusti ingkang Maha Luhur,
Oh…….. Nabi nyuwun margi,
Tresno lahir trusing batin.

Obor.....
aku ingin menangkap jiwamu
yang tak pernah mati oleh cengkraman tangan-tangan penguasamu
aku ingin mempigura keaslianmu
Hingga rumahku penuh semangatmu, keceriaanmu dan keindahanmu
Biar cahayamu terang di tempat lain. Toh cahaya intimu sudah ku ambil dan ku awetkan
dan tak mungkin bisa mereka ambil

Obor......
aku hanya pemotret yang tidak akan membawa objek potret
aku hanya pembawa gambar potret untuk pewarna hidupku........

Obor....
terima kasih
terima kasih
terima kasih

By : Andi Susanto
(andisusantow@yahoo.com)

Sabtu, 06 November 2010

Hatiku yang Telah Pasrah

saat aku harus menepi dari gelombang lautan yang kan hempaskanku ke karang tajam...
saat aku harus raih seutas tali untuk ragaku yang terhempas dalam jurang yang curam...
saat aku harus menikmati apa yang menjadi kesenanganku,tapi............?
SIRNA,SIRNA,SIRNA,SIRNA,SIRNA.............

kini kepasrahan yang aku lakukan tanpa kata dan suara yang pekikkan telinga dunia,
yang bisa bukakan mata terpejam saat lelap
hanya bisa aku jalani semua ini dengan harapan namun penuh keputusasaan.
ratapan tangis sedih yang harusnya bisa bakarkan emosiku untuk terus bergerak mengoyakkan luka yang sudah menganga di hatiku,terus ku paksa walau tambah menganga luka ini,namun raga ini tak mampu lagi karena lukaku sudah semakin hancurkan raga......
kembaliku dalam kepasrahan yang telah pasrah benar-benar pasrah..
hanya sujud ku kepadaNya satu-satunya harapan
tempat dimana aku menyerahkan semuanya atas hak dan kehendaknya

ya ALLAH yang maha diatas segala maha..yang menguasai semua makhluk
dimanakah obat lukaku ini...?
adakah yang mampu sembuhkan luka ini..>?
kembaliku untuk pasrah dan berserah diri kepadaMU ya ALLAH..

Karya : Aan 
(ian_nexvas@yahoo.co.id)

SEMU

Bisakah
kala rasa berkecamuk tanpa asa
diam terpaut luka nestapa
rindu akan suatu yng tak nyata
berharap untuk menggapai
memendam dalam sukma
ingin itu
berlari dengan cinta lama
bersenda dengan bahagia
mungkinkah
engkau merengkuhnya
dia hanya sebatas tarian sukma
pembuat simbol belaka
tak kekal untukmu dan duniamu
biarkan
kenangan menjauh
pergi dengan keindahan senja
sambutlah masa depan dengan bahagia
tatap mentari dengan suka cita
kembalilah tersenyum untuk sang Kuasa^^,
 by: Niken Prawesthi^^,

Selasa, 02 November 2010

Andai "Obama" Muslim

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama mendapat kritik dari warga Amerika atas dukungannya terhadap pembangunan masjid di komplek Ground Zero. Dukungan Obama terhadap pembangunan masjid ini semakin menguatkan pendapat/dugaan publik bahwasanya Obama adalah seorang muslim. Ini dibuktikan dengan hasil sebuah lembaga survey di negeri Paman Sam itu. Walaupun demikian hal itu langsung dibantah oleh pihak Gedung Putih yang menerangkan dan menegaskan bahwasanya Presiden Obama adalah seorang Nasrani yang taat.

C I N T A

CINTA

Cinta,, indah datang pada waktunya

Kala sendiri menanti kehadiran kekasih

Kala usia berada diambang dewasa

Cinta merubah segalanya menjadi berarti

 

Karya INDAH : Dwi Ratnawati

<dwi_ratna1983@yahoo.co.id>